Cappadocia terkenal dengan balon udara panas, cerobong peri, dan lembah yang menakjubkan. Namun, di balik lanskap ajaib tersebut terdapat tradisi kuliner yang sama kaya dan tak terlupakan. Salah satu hidangan yang paling dicintai dalam masakan tradisional Turki, terutama di Cappadocia, adalah Kacang dalam Panci Tanah Liat (Çömlek Fasulye).
Hidangan yang sederhana namun mengenyangkan ini mencerminkan semangat Anatolia dan keterampilan masyarakat Cappadocia, di mana kerajinan tembikar telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari selama ribuan tahun.
Kacang dalam Panci Tanah Liat, atau Çömlek Fasulye, dibuat dengan memasak perlahan kacang putih dengan bawang, tomat, paprika, rempah-rempah, dan terkadang daging sapi atau domba, di dalam panci tanah liat yang tertutup. Proses memasak perlahan dalam wadah tanah liat ini memberikan hidangan rasa asap dan bumi yang tidak bisa ditiru dengan peralatan masak modern.
Hidangan ini bukan hanya makanan tetapi juga cerminan kehidupan lokal – menggabungkan warisan tembikar Cappadocia dengan masakannya.
Asal-usul memasak dengan panci tanah liat di Cappadocia sudah ada ribuan tahun yang lalu. Peradaban kuno seperti Hittit dan Bizantium menggunakan wadah tanah liat untuk penyimpanan dan memasak. Avanos, sebuah kota di tepi Sungai Kızılırmak, telah menjadi pusat tembikar sejak zaman kuno.
Tidak mengherankan jika hidangan seperti kacang dalam panci tanah liat menjadi populer di sini, di mana tanah liat dan keterampilan kerajinan melimpah. Selama berabad-abad, keluarga berkumpul di sekitar oven bersama, di mana panci tanah liat yang diisi kacang dibiarkan untuk dimasak perlahan hingga siap disajikan untuk hidangan perayaan.
Identitas Cappadocia dibentuk oleh lanskap dan budayanya. Tanah vulkanik tidak hanya menyediakan tanah subur untuk pertanian tetapi juga memasok tanah liat untuk tembikar. Saat ini, Avanos masih dikenal sebagai "ibu kota tembikar Cappadocia."
Menikmati kacang dalam panci tanah liat di sini menghubungkan pengunjung secara langsung dengan warisan ini – panci dibuat dari tanah liat lokal, kacang diperoleh dari ladang Anatolia, dan resep telah diturunkan selama beberapa generasi.
Resepnya sederhana tetapi membutuhkan kesabaran:
Hasilnya adalah makanan yang nyaman, kaya protein, dan bercita rasa, sempurna untuk malam-malam sejuk di Cappadocia.
👉 Untuk pengalaman terbaik, padukan kacang tersebut dengan roti Turki yang baru dipanggang dan segelas anggur Cappadocia.
Kacang memiliki tempat khusus dalam budaya makanan Turki. “Kuru Fasulye” (kacang yang direbus) sering kali disebut sebagai hidangan nasional Turki. Apa yang membuat versi Cappadocia spesial adalah teknik panci tanah liat, yang memberikan rasa yang khas dan nilai budaya.
Hidangan ini sering dibandingkan dengan spesial Cappadocia lainnya, Testi Kebab, yang juga dimasak dalam panci tanah liat tertutup. Bersama-sama, hidangan-hidangan ini menyoroti bagaimana masakan lokal dan tembikar tidak dapat dipisahkan.
Sementara tersedia sepanjang tahun, kacang dalam panci tanah liat terasa lebih nyaman di musim gugur dan dingin, ketika malam-malam di Cappadocia terasa dingin. Setelah naik balon udara panas atau seharian berkeliling, tidak ada yang lebih menyenangkan daripada hidangan kacang dalam panci tanah liat yang mengenyangkan.
Kacang dalam panci tanah liat di Cappadocia bukan hanya sekadar hidangan – mereka adalah kisah tentang tanah, budaya, dan tradisi. Dimasak dalam panci yang terbuat dari tanah liat lokal dan disajikan dengan keramahan Anatolia, setiap suapan menghubungkan Anda dengan sejarah wilayah dongeng ini.
Ketika mengunjungi Cappadocia, jangan hanya berhenti pada balon dan lembah – jelajahi rasanya. Duduklah di restoran lokal, pesan kacang dalam panci tanah liat, dan temukan rasa tradisi.
✨ Kacang dalam Panci Tanah Liat – jantung masakan tradisional Cappadocia.